Optimalisasi Diplomasi Pertahanan Indonesia dalam Mendukung Code of Conduct Penyelesaian Konflik di Wilayah Laut China Selatan

Abstract

Permasalahan Laut China Selatan menjadi salah satu urgensi yang perlu segera di selesaikan bagi negara-negara di wilayah Asia Tenggara, hal ini di dasarkan pada potensi meluasnya konflik yang akan mengakibatkan lebih banyak negara adidaya yang terlibat pada permasalahan ini, hal ini dapat dilihat dari munculnya Amerika Serikat sebagai salah satu aktor yang telah hadir untuk mendukung negara-negara sekutu di Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana penerapan kontak bilateral dan multilateral antara pejabat senior pertahanan dalam mendorong resolusi damai serta Pelaksanaan operasi gabungan dan latihan militer bilateral dan multilateral dengan negara lain untuk meningkatkan stabilitas regional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis yang didukung dengan wawancara, studi pustaka dan observasi sebagai metode dalam penelusuran data dan fakta, dimana berdasarkan  hasil penelitian diketahui bahwa Salah satu bentuk dari Penerapan kontak bilateral dan multilateral antara pejabat senior pertahanan untuk mendorong resolusi damai, di laksanakan melalui  ASEAN Defence Minister’s Meeting Plus (ADMM Plus), ADMM-Plus menyediakan kerangka kerja kelembagaan bagi negara-negara anggota ASEAN untuk dapat memperluas cakupan program kerja yang dilaksanakan dalam kerjasama militer. Kegiatan militer dan kerjasama ini mencakup berbagai informasi yang secara intens diinformasikan pada setiap anggotanya dan Pelaksanaan operasi gabungan bilateral dan multilateral serta latihan militer dengan negara lain untuk meningkatkan stabilitas regional, dalam beberapa bentuk di laksanakan dengan latihan bersama antar negara di sebuah kawasan, Latihan bersama antar negara seringkali dilaksanakan dalam sebuah payung hukum kerjasama yang disebut sebagai Defence Cooperation Agreement (DCA).