Efektivitas Pemberian Aromaterapi Kenanga Terhadap Intensitas Disminorea Di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember
Abstract
Disminorea merupakan masalah menstruasi yang sering timbul pada remaja putri karena terjadi peningkatan hormone yang mengakibatkan uterus hipertonus dan vasokontriksi. Beberapa remaja mengalami gangguan aktifitas fisik dan nyeri membatasi kegiatan sehari-hari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi intensitas disminorea adalah dengan menggunakan terapi non farmakologi yaitu berupa pemberian aromaterapi kenanga. Desain penelitian pre-eksperimental dengan rancangan One-Grup Pretest-Posttest Desain. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Sebelum diberikan aromaterapi sebanyak 88,2 % responden mengalami nyeri ringan, setelah pemberian aromaterapi 100% responden mengalami nyeri ringan. Hasil uji Wilcoxon diperoleh p-value 0.000. Terdapat perbedaan rata-rata pada intensitas disminorea sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi kenanga. Aromaterapi kenanga mempengaruhi intensitas disminorea, terjadi penurunan intensitas disminorea sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi. Hal ini disebabkan karena aromaterapi kenanga dapat meningkatkan pengeluaran hormon serotonin dan endorphine. Aromaterapi kenanga dapat dihirup dengan frekuensi 3-5 hari setelah menstruasi atau timbulnya disminorea sebelum menstruasi.
Disminorea merupakan masalah menstruasi yang sering timbul pada remaja putri karena terjadi peningkatan hormone yang mengakibatkan uterus hipertonus dan vasokontriksi. Beberapa remaja mengalami gangguan aktifitas fisik dan nyeri membatasi kegiatan sehari-hari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi intensitas disminorea adalah dengan menggunakan terapi non farmakologi yaitu berupa pemberian aromaterapi kenanga. Desain penelitian pre-eksperimental dengan rancangan One-Grup Pretest-Posttest Desain. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Sebelum diberikan aromaterapi sebanyak 88,2 % responden mengalami nyeri ringan, setelah pemberian aromaterapi 100% responden mengalami nyeri ringan. Hasil uji Wilcoxon diperoleh p-value 0.000. Terdapat perbedaan rata-rata pada intensitas disminorea sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi kenanga. Aromaterapi kenanga mempengaruhi intensitas disminorea, terjadi penurunan intensitas disminorea sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi. Hal ini disebabkan karena aromaterapi kenanga dapat meningkatkan pengeluaran hormon serotonin dan endorphine. Aromaterapi kenanga dapat dihirup dengan frekuensi 3-5 hari setelah menstruasi atau timbulnya disminorea sebelum menstruasi.