The Correlation Between Learners’ Autonomy And Listening Skill At The Second Semester Students Of English Education Study Program Iain Bukittinggi
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara otonomi pembelajar dan keterampilan menyimak pada mahasiswa semester dua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Bukittinggi. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa masalah di kelas mendengarkan: siswa tidak dapat menggunakan seperangkat taktik untuk mengendalikan pembelajaran mendengarkan. Kemudian ada beberapa siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar menyimak secara mandiri dan ada beberapa siswa yang membutuhkan banyak latihan untuk meningkatkan kemampuan menyimak secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan korelasi yang signifikan, arah korelasi dan besarnya korelasi antara otonomi pembelajar dan keterampilan mendengarkan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 89 mahasiswa semester dua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Bukittinggi. Jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Untuk pemilihan sampel, peneliti menggunakan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data adalah angket dan dokumentasi. Kuesioner diadopsi dari Melyann Melani. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson. Berdasarkan temuan ada korelasi yang signifikan antara otonomi pelajar dan keterampilan mendengarkan. Pertama, dari hasil Rxy = 0,5095 terdapat interval 0,40-0,70 yang cukup, memang cukup ada korelasi antara kemandirian pembelajar dan keterampilan menyimak. Dengan kata lain, ada korelasi yang signifikan antara otonomi pelajar dan keterampilan mendengarkan. Pertanyaan kedua, dapat dilihat bahwa korelasi Pearson atau r-measured adalah 0,5095 (positif). Artinya terdapat korelasi positif antara kedua variabel; ada arah korelasi antara otonomi pelajar dan keterampilan mendengarkan. Dengan kata lain, jika pembelajar lebih baik dalam otonomi, maka pembelajar lebih baik dalam keterampilan mendengarkan. Terakhir, besaran korelasi antara kemandirian pembelajar dan keterampilan menyimak cukup besaran korelasinya. Hal ini terlihat dari kategori 0,40-0,70 dapat disimpulkan bahwa besarnya kedua variabel tersebut berarti terdapat korelasi yang cukup. Dengan kata lain, jika pembelajar lebih baik dalam otonomi maka pembelajar lebih baik dalam mendengarkan.