Konsep Guru Ideal Perspektif Imam Al-Ghazali Dan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi (Studi Analisis Perbandingan)
Abstract
Latar belakang permasalahan penelitian ini adalah banyak nya problematika yang dihadapi oleh guru, salah satunya ialah rendahnya kompetensi yang dimiliki guru. Hal tersebut diperparah dengan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata nasional berada di angka 56.69 kategori rendah. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kriteria guru ideal menurut Imam Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi serta bagaimana perbandingan kriteria guru menurut Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi. Tujuan Penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana kriteria guru menurut Imam Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi, serta untuk menjelaskan bagaimana perbandingan kriteria guru menurut Imam Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan sumbe data primer berupa buku-buku, makalah-makalah maupun artikel-artikel karya Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi, sedangkan data skunder berupa buku-buku terkait dengan konsep guru ideal Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi, dan juga buku-buku yang menunjang baik serta berkaitan konsep guru ideal secara umum. Tehnik analisis data menggunakan analisis konten (analisis isi) dengan pendekatan historis. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk menjadi guru ideal membutuhkan kriteria yaitu: 1). Kriteria imam Al-Ghazali adalah: pengetahuan, keterampilan, sikap kasih sayang dan ikhlas, teladan, serta etika. Sedangkan 2). Kriteria M. Athiyah Al-Abrasyi yaitu bersifat zuhud, memiliki jiwa yang bersih dari sifat akhlak yang tercela, ikhlas dalam melaksanakan tugasnya, bersifat pemaaf dan sabar, mencintai siswa seperti anak sendiri, mengenali bakat dan karakter siswanya, dan menguasai bidang studi yang akan diajarkan. 3) Adapun hasil perbandingan kriteria Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi. a). Persamaan pemikiran Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi yaitu: perlunya seorang guru memiliki pengetahuan yang luas dalam pemahaman materi pembelajaran, keikhlasan dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, menyanyangi peserta didik seperti anak sendiri, mampu memahami bakat dan perkembangan peserta didik, serta memiliki akhlak yang terpuji. b). Perbedaan pemikiran Al-Ghazali dan M. Athiyah Al-Abrasyi yaitu: M. Athiyah Al-Abrasyi memiliki pemikiran bahwasannya seorang guru harus memiliki sifat pemaaf dan sabar sedangkan Al-Ghazali membahas bahwasannya seorang guru harus memiliki keteladanan atau menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya.