Hubungan Asupan Protein Hewani Dan Tingkat Kesukaan Menu Lauk Hewani Terhadap Status Gizi Di Pondok Pesantren X
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i4.12301Abstract
Remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami permasalahan gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi. Permasalahan gizi pada remaja harus mendapat perhatian khusus karena dapat mempengaruhi pertumbuhannya yang akan berdampak pada masa dewasa. Konsumsi makanan sehari-hari seorang pelajar dapat mempengaruhi status gizinya. Makanan hewani banyak mengandung protein berkualitas tinggi, rata-rata konsumsi protein penduduk Indonesia hanya 18,4%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan asupan protein hewani dan tingkat kesukaan lauk hewani terhadap status gizi di pondok pesantren x. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode Random Sampling. Analisis data menggunakan uji rank spearman. Hasil penelitian jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 113 responden (55,94%), responden terbanyak berusia 14 tahun (26,73%), tingkat pendidikan terbanyak SMP sebanyak 114 responden (56,44%), status gizi dari mayoritas responden. baik 183 responden (90,59%), asupan protein hewani sebagian besar cukup 191 responden (95%), dan tingkat kesukaan terhadap lauk pauk sebagian besar responden baik 103 responden (51%). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan asupan protein hewani dengan status gizi di pondok pesantren x (p value 0,000) dan tidak ada hubungan antara tingkat kesukaan lauk hewani terhadap status gizi di pondok pesantren.