Idealisme dan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Pada Pendidikan di Sumatera Barat
Abstract
Pendidik harus memahami dasar filosofis pendidikan, meskipun ada beberapa kekurangan. Pertama, asumsi yang bersifat normatif diperlukan dalam pendidikan karena pendidikan bersifat normatif. Teori filsafat, antara lain, dapat menjadi sumber asumsi pendidikan normatif. Panduan tentang apa yang harus diajarkan dan dicita-citakan dalam pendidikan akan diberikan oleh landasan filosofis pendidikan yang bersifat preskriptif dan normatif. Kedua, pemahaman pendidikan harus dilihat secara keseluruhan, bukan hanya secara parsial dan deskriptif. Pendekatan filosofis dapat digunakan untuk mewujudkan kajian pendidikan yang menyeluruh. Teori pendidikan seperti idealisme, realisme, pragmatisme, dan lain-lain berasal dari berbagai tradisi filosofis. Namun demikian, filosofi pendidikan nasional Indonesia adalah Pancasila. Dalam hal ini, kita harus mempelajari berbagai macam filsafat pendidikan, tetapi kita harus memastikan bahwa pendidikan kita berlandaskan Pancasila. Pendidik dapat lebih mudah menghindari terjerumus ke dalam filosofi pendidikan yang berbeda dengan memahami berbagai tradisi. Selain itu, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila. Memahami landasan filosofis pendidikan akan membantu mencegah kesalahan dalam praktik pendidikan karena memahami pengertian filsafat, pengertian landasan filosofis pendidikan, dan konsep landasan filosofis pendidikan menurut berbagai aliran filsafat. Dalam tulisan ini, filsafat pendidikan idealisme akan dibahas secara khusus.