Sistem Pendukung Keputusan Penentu Prioritas Pengambilan Barang Jual Limbah Industri Menggunakan Metode Saw(Studi Kasus : CV Geger Hanjuang)
Abstract
Penentuan prioritas dalam pengambilan barang jual limbah industri merupakan aspek penting dalam menjalankan bisnis limbah. Sistem pendukung keputusan (SPK) menjadi solusi yang efektif untuk membantu proses ini. Dalam penelitian ini, metode Simple Additive Weighting (SAW) sebagai metode untuk sistem pendukung keputusan dalam menentukan prioritas pengambilan barang jual limbah industri. Studi kasus dilakukan di CV Geger Hanjuang, sebuah CV yang bergerak dalam industri limbah. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah dan melakukan studi literatur untuk memahami konsep dasar serta aplikasi metode SAW. Kemudian, data yang relevan dikumpulkan dari CV Geger Hanjuang dan diproses melalui analisis data menggunakan metode SAW. Dalam analisis data, kriteria yang relevan untuk menentukan prioritas pengambilan barang jual limbah industri diidentifikasi. Setiap kriteria diberikan bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya. Skor agregat dihitung dengan menjumlahkan hasil perkalian antara bobot dan nilai dari setiap kriteria. Hasil analisis tersebut kemudian digunakan untuk menentukan prioritas pengambilan barang jual limbah yang paling tinggi. Dari implementasi sistem pendukung keputusan menggunakan metode SAW pada CV Geger Hanjuang, diperoleh hasil yang dapat membantu dalam menentukan prioritas pengambilan barang jual limbah industri dengan lebih efektif dan efisien. Sistem ini memberikan informasi yang jelas dan terstruktur tentang prioritas dan memudahkan pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan. Penelitian ini memberikan kontribusi yang penting dalam proses perhitungan sistem pendukung keputusan untuk industri limbah. Metode SAW terbukti menjadi alat yang efektif dalam menentukan prioritas pengambilan barang jual limbah industri. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah meningkatnya efisiensi operasional dan keuntungan bisnis dalam industri limbah dengan menggunakan sistem pendukung keputusan yang lebih terstruktur dan informasi yang lebih akurat.