Perspektif Tari Penyambutan Ngangsu Kawruh
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v5i1.17961Abstract
Tari Ngangsuh Kawruh merupakan salah satu bentuk ekspresi seni tari tradisional yang secara filosofis menggambarkan semangat menimba ilmu dan membangun kesadaran akan pentingnya belajar dan mencari ilmu sebagai bagian dari perjalanan hidup manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai estetika, simbolik, dan edukatif yang terkandung dalam tari Ngangsuh Kawruh. Menggunakan pendekatan kualitatif, mencerminkan tentang penggambaran, menguraikan dan menjabarkan serta memadukan studi literatur, observasi. Tari Ngangsuh Kawruh tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya, tetapi juga memiliki peran signifikan dalam pembentukan karakter generasi muda melalui pesan-pesan moral dan edukatif. Relevansi tari ini di era modern semakin penting dalam rangka memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus globalisasi. Filosofi lainnya garapan ini mencerminkan proses pembelajaran seni tari yang melibatkan sikap terbuka, rendah hati, dan kesungguhan untuk memahami serta menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam setiap gerakan tari. Kostum yang dipergunakan dalam garapan tari Ngangsuh Kawruh adalah kostum yang berbeda antara penari laki-laki dan penari perempuan. Properti yang digunakan adalah Tombak, Kayonan dan dulang. Konsep Musik yang dipergunakan dalam garapan tarian ini adalah musik gamelan Bali yang dipadukan dengan teknologi, sehingga mampu mendukung garapan tari ini. Pesan yang terkandung dalan garapan tari ini adalah bagaimana pemuda dan pemudi didalam langkahnya mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan
References
Adnan, I. M. dan S. H. (2014). Filsafat Ilmu, Ilmu Pengetahuan dan Penelitian. russmedia Grafika.
Atmadiredja, G. … Noviyanti Sulistyo, F. D. (2021). Strategi Adaptasi Seniman dan Pelaku Industri Kreatif di Masa Pandemi Covid-19. In Risalah Kebijakan. Pusat Penelitian Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Berger, A. A. (2010). Pengantar Semiotika. Tiara Wacana.
Dibia, I. . (2003). Bergerak Menurut Kata Hati.” Ford Foundation and Masyarakat Seni Pertunjukan Jakarta.
Dibia, I. W. (1999). Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Dibia, I. W. (2012). len-ilen Seni Pertunjukan Bali(Denpasar). Yayasan wayan Geria.
Fitriyani, Nurul Hidayah,Andayani, S. (2017). Makna Tari Bedhaya Ketawang Sebagai upaya pengenalan Budaya Jawa Dalam Pembelajaran Bipa. He 1st Education and Language International Conference Proceedings Center for International Language Development, 596–603.
George Ritzer. (2011). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Rajawali Pers.
Hadi, Y. S. (2005). Sosiologi Tari. Pustaka Belajar.
Herawati, E. N. (2010). Makna Simbolik dalam Tata Rakit Tari Bedhaya. Tradisi, 1(1), 81–93.
I Made Bandem, F. E. deBoer. (2014). Kaja dan Kelod Tarian Bali dalam Transisi. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Marlina, L. … Pratama, H. (2021). Cashless Dan Cardless Sebagai Perilaku Transaksi Di Era Digital: Suatu Tinjauan Teoretis Dan Empiris. Jurnal Co Management, 3(2), 533–542. https://doi.org/10.32670/comanagement.v3i2.424
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sujayanthi, N. W. M. (2020). Peranan Moral Dalam Mengapresiasi Hasil Karya Seni.
Wulandari, R. … Ni Luh Putu Wulandari. (2023). Diversifikasi Rasa, Manajemen Produksi dan Transformasi Pemasaran: Strategi Kebertahanan Bisnis Farida Bakery. JILPI : Jurnal Ilmiah Pengabdian Dan Inovasi, 2(1), 9–22. https://doi.org/10.57248/jilpi.v2i1.235
Wulandari, R. … Nila Dewi, N. A. (2022). the Legitimacy of Puri Agung Kerambitan Tabanan Towards the Cultural Degradation Crisis of the Okokan Tradition. Sosiohumaniora, 24(3), 343. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v24i3.37357
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Putu setyarini , I Gede Putra Mas Yusadara, I Wayan Gede Lamopia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.