Pengaruh Pelatihan Pijat Bayi Terhadap Ketrampilan Ibu Dalam Melakukan Pijat Bayi Di Desa Sidorejo Kec. Jetis Mojokerto

Authors

  • Lida Khalimatus Sa’diya Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto

DOI:

https://doi.org/10.31004/innovative.v5i1.17821

Keywords:

Bayi dan balita, Keterampilan ibu, Pijat Bayi

Abstract

Proses  tumbuh  kembang bayi dan balita sangat dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan utamanya.  Kebutuhan  utama  itu  dikenal  pula dengan istilah triple  A, yakni :  kebutuhan  gizi (asuh),    kebutuhan  emosi  dan  kasih  sayang (asih),  dan  kebutuhan  stimulasi  dini  (asah) . Stimulasi  tumbuh  kembang  yang  baik  dapat diberikan   oleh   orang   tua   kepada   anaknya mulai   dari  bayi.  Stimulasi  atau  rangsangan yang  baik  untuk  anak  dapat  diberikan  oleh orang   tua   untuk   perkembangan   potensinya secara maksimal (Andriana, 2013).  Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan  masyarakat  adalah  dengan  pijat. Pijat bayi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya cara untuk memperkuat ikatan batin dan meningkatkan kulitas tidur bayi usia 3 – 6 bulan hal ini sejalan dengan penelitian Penelitian yang dilakukan (Hartanti, 2019). Bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan dari pemberian pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi pada usia 1–6 bulan. Peneliti menemukan kualitas tidur bayi terlihat meningkat dimana setelah dilakukan pijat bayi, kualitas tidur bayi menurun dari 11 bayi (31,4%) menjadi 2 bayi (5,7%).  Berdasarkan hasil penelitian pada ibu kelompok intervensi setelah diberikan pelatihan pijat bayi di dapatkan 90 % ibu kentrampilannya meningkat lebih baik dan 10 % ketrampilan belum ada perubahan. Sedangkan pada ibu kelompok kontrol yang tidak diberikan pelatihan dengan melihat video pijat bayi di dapatkan 60% ibu meningkatkan ketrampilannya dan 40 % tidak meningkat ketrampilan pijat bayinya. Hasil probabilitas P (1) sebesar 0,000185. Uji Chi Square Nilai P (V) adalah 0,004 artinya secara statistik pelatihan pijat bayi dapat meningkatkan ketrampilan ibu dalam memijat bayi.

References

Andriana, D. (2013). umbuh Kembang Dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba.

Conchita Leyla Centis, M. Yuni Kusmitati, Mt & dr. Ari Suwondo, M (2022). Peran Akupresur Ki 3, SP 6, ST 36, ST 25 Motorik pada Baduta Stunting Penerbit Pustaka Rumah Cinta

Endah, R & Patriyani, H (2022). Pelatihan Akupresur Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Masyarakat. Empathy, 3(2), 139-145

Fairus, M, dkk (2021). Edukasi Teknik Akupresur untuk Mengatasi batuk Pilek di Puskesmas Purwosari, prosiding penelitian pendidikan dan pengabdian 2021, 1(1), 928-932

Gultom, D. (2015). fektifitas Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Imelda Medan (Vol. 1). Medan: Jurnal Ilmu Kebidanan Imelda.

Jumarani, L. 2009. The Essence Of Indonesian Spa, Jakart, Gramedia Pustaka Utama

Musiana, dkk. (2015). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi pada Telapak Kaki Terhadap Sensivitas Kaki pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas. 1-10.

Purwanto, B. G. 2013 . Herbal dan Keperawatan Komplementer (Teori, Praktik, Dalam Asuhan Keperawatan Nuha Media,

S.A, A., F, L., R, L., P.N, N., Siswati, & Yuniarti. (2024). Buku ajar asuhan kebidanan pada bayi, balita dan anak prasekola. Jakarta: Nuansa fajar Cemerlang

Suranto, Adji. 2011. Pijat Anak. Cimanggis Depok: Penebar Swadaya Grup

Syaukani, A. (2015). etunjuk Praktis Pijat, Senam, dan Yoga Sehat untuk Bayi. Jakarta: Araska.

Utami, R. (2016). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Tribus Agriwidya.

Downloads

Published

2025-01-19

How to Cite

Sa’diya, L. K. (2025). Pengaruh Pelatihan Pijat Bayi Terhadap Ketrampilan Ibu Dalam Melakukan Pijat Bayi Di Desa Sidorejo Kec. Jetis Mojokerto. Innovative: Journal Of Social Science Research, 5(1), 1813–1822. https://doi.org/10.31004/innovative.v5i1.17821

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.