Studi Pemahaman Hadis-hadis Tentang Shalat Sunnat Sebelum Shalat Maghrib

Abstract

Masalah pokok yang diteliti adalah bagaimana kualitas ke-hujjat-an hadis-hadis tentang shalat sunnat sebelum shalat Maghrib dan bagaimana pemahaman para ulama tentang hadis-hadis tersebut sehingga ada yang mengamalkannya dan ada yang tidak mengamalkannya, dan bagaimana seharusnya hadis tersebut dipahami. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang kualitas ke-hujjat-an dan pemahaman para ulama terhadap hadis-hadis mengenai shalat sunnat sebelum shalat Maghrib. Penelitian   ini menggunakan metode pemahaman tradisionalis yaitu dengan pendekatan tekstual dan kontekstual untuk memahami hadis-hadis yang menjadi objek penelitian. Metode  ini  dipilih  Untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif mengenai hadis-hadis yang berkenaan dengan shalat sunnat sebelum shalat Maghrib, penulis melacaknya dalam berbagai kitab yang dipandang sebagai sumber primer dari hadis-hadis yang dimaksud sehingga dapat diketahui secara lengkap sanad dan matn-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ulama sepakat menyatakan hadis-hadis tentang shalat sunnat sebelum shalat Maghrib adalah hadis shahîh. Berkenaan dengan bagaimana para ulama memahami hadis-hadis tersebut, shalat sunnat sebelum shalat Maghrib merupakan shalat sunnat ghair al-mu’akkad, yang tidak dianjurkan untuk mengerjakannya secara terus menerus. Untuk itu, sebaiknya mereka yang mengerjakan shalat ini secara rutin tidak menyalahi mereka yang tidak mengerjakannya atau memaksa untuk mengerjakannya. Sebaliknya, kalimat-kalimat yang terdapat di berbagai masjid untuk meninggalkan shalat sunnat sebelum shalat Maghrib adalah bertentangan dengan hadis yang sudah jelas ke-shahîh-annya. Adapun hadis yang menceritakan bahwa di antara azan dan iqamah terdapat shalat sunnat yang disukai kecuali pada saat setelah dikumandangkan azan Maghrib dinilai sebagai hadis dha’îf dan tidak bisa dijadikan hujjat