Hubungan Antara Fear of Missing Out (FoMO) dan Perilaku Berisiko dalam Perdagangan Kripto pada Dewasa Muda

Authors

  • Edward Bellarmino Universitas Tarumanagara
  • Fransisca Iriani Roesmala Dewi Universitas Tarumanagara

DOI:

https://doi.org/10.31004/innovative.v4i6.15914

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam transaksi perdagangan yang kini semakin berbasis digital. Salah satu fenomena yang muncul adalah perdagangan kripto yang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara Fear of Missing Out (FoMO) dan perilaku berisiko dalam perdagangan kripto pada dewasa muda. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain korelasional, melibatkan 265 partisipan berusia 18 hingga 40 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner elektronik yang berisi aitem dari Fear of Missing Out scale (FoMOs) dan Domain-Specific Risk-Taking (DOSPERT) scale menggunakan skala Likert. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara FoMO dan perilaku berisiko (rs(263) = 0.812, p < 0.01), yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat FoMO, semakin besar kecenderungan individu untuk mengambil risiko dalam perdagangan kripto. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa FoMO dapat mendorong keputusan investasi yang lebih berisiko, terutama di kalangan investor muda. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi individu, keluarga, dan pemerintah mengenai pentingnya literasi keuangan dan pengelolaan risiko dalam berinvestasi di cryptocurrency.

Downloads

Published

2024-11-25

How to Cite

Bellarmino, E., & Dewi, F. I. R. (2024). Hubungan Antara Fear of Missing Out (FoMO) dan Perilaku Berisiko dalam Perdagangan Kripto pada Dewasa Muda. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(6), 1842–1850. https://doi.org/10.31004/innovative.v4i6.15914