Pembangunan Pertanian untuk Ketahanan Pangan dan Gizi Keluarga Berbasis Kearifan Lokal
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i4.13015Abstract
Artikel ini menganalisis dampak pembangunan pertanian dalam ketahanan pangan dan Gizi keluarga berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode SLR, yaitu dengan mengumpulkan berbagai data terkait pembangunan pertanian dalam konteks ketahanan pangan dan gizi keluarga yang berbasis kearifan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembangunan pertanian berfokus pada pemberdayaan manusia, dukungan finansial, pola kerjasama, dan satu wilayah satu produk (onevillage one product) bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Peran petani sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam proses pembangunan di pedesaan tidak boleh diremehkan. Partisipasi yang dimaksud melibatkan petani dalam mengidentifikasi masalah, merancang solusi, serta mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan. Ketahanan pangan hendaknya mencapai 4 bagian yang hendak dipenuhi, yaitu: pertama, cukupnya persediaan bahan pangan, kedua, stabilitas bahan pangan tanpa adanya fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun, ketiga, aksesibilitas bahan pangan, serta keempat, mutu/amannya bahan pangan yang dipakai. Status gizi (nutritional status) adalah outcome ketahanan pangan yang adalah cerminan kualitas hidup seseorang. Peran dan fungsi kearifan lokal sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemberdayaan serta peningkatan peran, fungsi, dan kinerja lembaga pertanian.