Analisis Sensitivitas Metode Vikor dan Topsis pada Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kajian dari analisis sensitivitas metode VIKOR dan TOPSIS dalam merangkingkan IPM di Indonesia. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2022. Kriteria yang digunakan terdiri dari 4 aspek yaitu Pengeluaran riil per kapita, Umur harapan hidup, Rata – rata lama sekolah, Harapan lama sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode menghasilkan peringkat yang signifikan sama dengan peringkat Badan Pusat Statistik (BPS). Analisis sensitivitas dengan perubahan bobot kriteria sebesar 1%, 25%, dan 50% menunjukkan bahwa metode VIKOR lebih sensitif terhadap perubahan bobot dibandingkan metode TOPSIS. Pada perubahan bobot sebesar 1%, metode VIKOR mengalami perubahan sementara metode TOPSIS menunjukkan stabilitas tinggi tanpa perubahan peringkat. Namun, pada perubahan bobot 25% dan 50% kedua metode menunjukkan sensitivitas yang tinggi. Pengujian tambahan terhadap metode TOPSIS dengan perubahan bobot 3% dan 7% menunjukkan bahwa TOPSIS tetap stabil pada perubahan bobot 3% untuk kriteria Pengeluaran riil per kapita, tetapi mulai menunjukkan perubahan peringkat pada perubahan bobot 7% untuk semua kriteria. Sehingga metode VIKOR lebih cocok digunakan untuk merangkingkan IPM di Indonesia dalam berbagai situasi perubahan bobot, sejalan dengan dinamika IPM yang terus berubah untuk meningkatkan pembangunan manusia di Indonesia. Sementara itu, metode TOPSIS lebih sesuai untuk situasi yang membutuhkan stabilitas pada perubahan bobot kecil tetapi tetap adaptif terhadap perubahan yang lebih besar.