Pengaruh Dimensi Fraud Hexagon Theory Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi Dengan Motivasi Ketauhidan Sebagai Variabel Moderasi
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i4.12134Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kecurangan akademik yang terjadi didalam dunia pendidikan khususnya dalam lingkup perguruan tinggi. sistem pendidikan yang baik dan modern tidak menjamin menjadikan para pelajar menjadi pelajar yang berintegritas, terkadang kecurangan-kecurangan dalam dunia akademis banyak ditemukan. Menurut data terbaru dari ACFE (2020), mayoritas kecurangan di Indonesia bergelar sarjana, dengan 73,2% dari 172 kasus. oleh karena itu, pentingnya peran para pengajar atau dosen dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilingkungan universitas. Tujuan dari penyelidikan ini yaitu untuk memastikan dampak peluang, tekanan, rasionalisasi, keterampilan, arogansi, dan kolusi pada perilaku kecurangan akademik, serta untuk memastikan peran motivasi monoteistik dalam memoderasi kecurangan akademik diantara mahasiswa akuntansi. Populasi analisis ini terdiri dari mahasiswa aktif jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda, Bogor. Sampel yang dipakai pada analisis ini terdiri dari 195 responden yang mewakili berbagai kriteria, termasuk jenis kelamin, usia, semester yang sedang berlangsung, dan jurusan. Perilaku menyontek akademik (Y) adalah variabel dependen dalam penyelidikan ini. Tekanan (X1), peluang (X2), rasionalitas (X3), keterampilan (X4), kesombongan (X5), kolusi (X6), dan motivasi monoteistik (Z) semuanya merupakan variabel independen. Hasil analisis ini menunjukan bahwa kecurangan akademik secara signifikan diberi dampak oleh tekanan, peluang, rasionalitas, kemampuan, kesombongan, dan kolusi. Selain itu, motivasi monoteistik memiliki potensi untuk memperbaiki dampak dari faktor-faktor ini pada kecurangan akademik.