Isolasi, Identifikasi Dan Profil Resistensi Antibiotik Bakteri Staphylococcus Aureus Dari Air Tahu Yang Dijual Di Berbagai Kecamatan Di Kota Pontianak
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i4.11995Keywords:
Air tahu, Resisten Antibiotik, Staphylococcus aureusAbstract
Air tahu merupakan minuman hasil olahan dari bahan baku kacang kedelai. Air tahu banyak diminati oleh masyarakat Kota Pontianak karena harganya terjangkau. Lokasi penjualan, proses pembuatan, alat yang digunakan saat menyajikan, hingga higien penjual, jika tidak diperhatikan dan dijaga dapat menjadi sumber kontaminasi mikroorganisme terhadap air tahu tersebut, misalnya oleh Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan gambaran profil resistensi antibiotik bakteri Staphylococcus aureus dari air tahu yang dijual di wilayah Kecamatan Pontianak Tenggara, Pontianak Selatan, dan Pontianak Kota. Penelitian yang dilakukan berbentuk deskripsi observasi dan berdesain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling didapatkan sebanyak 43 sampel air tahu. Identifikasi dilakukan dengan metode kultur dan uji biokimia, sedangkan uji resistensi dilakukan dengan metode Kirby-Bauer terhadap empat cakram antibiotik, yaitu penisilin G (10 unit), kloramfenikol (30 µg), amoksisilin (30 µg), dan siprofloksasin (5 µg). Hasil identifikasi didapatkan 9 dari 43 (21%) sampel terkontaminasi bakteri Staphylococcus aureus dan hasil uji resistensi didapatkan 9 dari 9 sampel (100%) resisten terhadap penisilin, 1 dari 9 sampel (11,1%) resisten terhadap siprofloksasin, 2 dari 9 sampel (22,2%) resisten terhadap kloramfenikol, dan 4 dari 9 sampel (44,4%) resisten terhadap amoksisilin.