Pola Komunikasi Interpersonal Dan Interaksi Sosial Pada Remaja Tunarungu Di SLB B/C Swadaya Semarang
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i3.11170Keywords:
Interaksi Sosial, Komunikasi Interpersonal, Remaja, TunarunguAbstract
Tunarungu memiliki keterbatasan pendengaran yang mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi. Perbedaan tersebut menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan di SLB B/C Swadaya Semarang, yang bertujuan untuk melihat pola komunikasi dan interaksi sosial remaja tunarungu dengan teman sebaya dan guru di sekolah tersebut. Data didapatkan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan subjek dan pengajar. Adapun hasilnya, Perbedaan pola komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh remaja tunarungu dipengaruhi oleh keterbatasan bahasa yang dimiliki, pola komunikasi interpersonal yang dibentuk remaja tunarungu dengan teman tunarungunya cenderung menggunakan bahasa isyarat, karena mudah dipahami oleh semua kriteria tunarungu. Sedangkan, pola komunikasi yang dilakukan remaja tunarungu dengan individu tidak tunarungu cenderung menggunakan bahasa yang beragam, meliputi verbal maupun nonverbal. Interaksi sosial remaja tunarungu memiliki keterbatasan dalam lingkungan pertemanan dan relasi, remaja tunarungu cenderung lebih terbuka dan merasa nyaman ketika berinteraksi dengan sesama teman tunarungunya dibandingkan dengan individu tidak tunarungu.