Perbandingan Metode Pengawetan Asap Cair dan Perebusan Boraks Terhadap Kualitas 3 Jenis Bambu
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i3.10605Abstract
Bambu merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang mempunyai nilai manfaat yang besar namun masih mengalami permasalahan dengan umur bambu yang sangat pendek dibandingkan dengan kayu, karena keawetan bambu masih tergolong rendah. Pengawetan bambu yang dilakukan dengan beberapa metode seperti metode larutan asap-garam cair dan metode perebusan boraks tentunya mempunyai efek mutu yang berbeda-beda. Ada juga hubungan antara proses pelestarian bambu dan biaya energi dan lingkungan yang harus diperhitungkan sebagai bagian dari dampak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui pengaruh metode asap cair dan metode perebusan boraks terhadap mutu 3 jenis bambu yang diawetkan, 2) mengetahui dampak lingkungan dari pengaruh metode asap cair-larutan garam. pengawetan dan metode perebusan boraks. Tahapan penelitian dimulai dari penyiapan 3 jenis bambu (pembersihan dan pemotongan), penyiapan bahan pengawet bambu (larutan garam-asap cair dan boraks), pengujian mutu bambu awet (uji retensi) dan pengukuran nilai eco-cost. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan metode pengawetan asap cair dan larutan garam menghasilkan bambu awet yang memenuhi standar SNI 01-5010-1-1999 (BSN 2003) sebagai bahan konstruksi dengan jenis bambu Pering disusul Betung dan Betung Hitam