Impact of Instagram Influceners Flexing Content on Gen Z’s Consumer Behaviour in Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i3.10582Abstract
Penelitian ini menganalisis dampak flexing content yang dipublikasikan influencer di Instagram terhadap perilaku belanja Generasi Z. Peneliti menggunakan dua studi paling viral di Indonesia, kasus Indra Kenz dan Doni Salaman. Kedua influencer ini adalah Generasi Z yang menjadi terkenal pada tahun 2020 karena kehidupan mewah dan kesuksesan instan dalam aplikasi perdagangan. Hingga tahun 2022, kedua pemuda ini ditangkap karena penipuan. Gagasan melenturkan konten menjadi viral di Indonesia karena kasus ini. Maksudnya flexing adalah mempublikasikan kehidupan mewah dan terkenal secara berlebihan, apalagi jika ternyata konten yang dipublikasikan itu palsu. Untuk mendalami penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu metode kualitatif, yaitu Forum Group Discussion atau FGD. Cara ini dimaksudkan untuk mengetahui secara pribadi pandangan dan pengalaman masing-masing individu. FGD dilakukan dengan peserta yang masuk dalam kategori Generasi Z dan mengetahui kasus Indra Kenz dan Doni Salaman. FGD dilakukan terhadap 9 peserta berusia 20-23 tahun melalui pertemuan online selama 90 menit. Studi ini menemukan bahwa konten fleksibel yang dibuat oleh influencer di Instagram memengaruhi audiens Generasi Z untuk lebih sering berbelanja, mengutamakan nilai dan harga diri dalam kemewahan, dan menjadi lebih boros. Hal ini dikarenakan Generasi Z memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan sangat mudah terpengaruh. Oleh karena itu, melenturkan konten yang dibuat oleh para influencer di Instagram secara tidak langsung akan memunculkan keinginan Generasi Z untuk menjadi seperti mereka.