hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Akademi Keperawatan Surya Nusantara
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i3.10553Abstract
Penggunaan dari bermedia sosial hingga menimbulkan kecanduan disebabkan adanya kebutuhan untuk mengakses media sosial sehingga mengurangi waktu tidur yang salah satu dampaknya adalah insomnia. Orang-orang menggunakan aplikasi media sosial misalnya Line, Telegram, WhatsApp, dan TikTok, serta Instagram sepanjang waktu. Lebih dari dua jam sehari, mereka habiskan di depan ponsel. Dengan kata lain, kita tidak boleh memakai ponsel melebihi dua jam setiap harinya. Dua hingga tiga jam sehari adalah jumlah waktu maksimal yang sebaiknya dihabiskan di media sosial (Suhartati et al., 2021). Dari penjelasan yang diberikan pada pendahuluan, rumusan masalah penelitian yang dilaksanakan yakni: “apakah ada hubungan antara penggunaan media sosial dengan kualitas tidur mahasiswa”. Tujuan Umumnya guna mengetahui hubungan pada penggunaan media sosial dengan kualitas tidur mahasiswa. Tujuan Khusus, Untuk melakukan identifikasi penggunaan media sosial pada mahasiswa, Untuk mengidentifikasi kualitas tidur mahasiswa, Untuk mengidentifikasi hubungan pada penggunaan media sosial dengan kualitas tidur mahasiswa. Penelitian yang dilaksanakan mempergunakan metodologi deskriptif dengan desain kuantitatif. Studi ini menggunakan teknik cross-sectional korelasionalTempat Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara. Sampel penelitian ini terdiri dari 40 mahasiswa tahun kedua Akademi Keperawatan Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara.Investigasi ini menggunakan teknik yang dikenal sebagai "total sampling". Seluruh populasi dimanfaatkan sebagai sampel penelitian. Nilai signifikansi bernilai 0,020 yang tidak mencapai 0,05 berarti ditolaknya hipotesis nol (Ho) dan diterimanya hipotesis alternatif (Ha).Dari hasil itu, memperlihatkan dimana sebagian besar responden dengan gangguan tidur sedang dan berat mempunyai tingkat intensitas penggunaan media sosial tinggi. Perkara tersebut memperlihatkan adanya pola hubungan antara tingkat gangguan tidur dan tingkat intensitas penggunaan media sosial, dimana tingkat intensitas tinggi cenderung menurun melalui tingkat gangguan tidur yang lebih tinggi.