Kepuasan Pernikahan dan Emptynest Syndrome Pada Ibu Warga Gereja GPIB di Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.31004/innovative.v3i6.6015Abstract
Emptynest Syndrome merupakan perasaan kosong atau sedih yang dialami orang tua karena anaknya meninggalkan rumah untuk studi/bekerja atau menikah. Salah satu faktor yang memengaruhi emptynest syndrome yaitu kepuasan pernikahan. Tujuan dari penelitian kuantitatif korelasional ini untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pernikahan dengan emptynest syndrome pada seorang istri atau ibu. Partisipan sebanyak 110 orang diperoleh dengan Teknik purposive sampling. Kriteria subjek yaitu ibu yang berusia 40-59 tahun, ditinggalkan oleh anaknya karena studi/bekerja atau menikah dan berdomisili di kota Surabaya. Metode pengumpulan data menggunakan skala EMS (ENRICH Marital Satisfaction) dan skala emptynest syndrome. Analisa data menggunakan korelasi product moment pearson hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif antara kepuasan pernikahan dengan emptynest sydnrome yang berarti semakin rendah kepuasan pernikahan, maka semakin tinggi emptynest syndrome, dan sebaliknya, semakin tinggi kepuasan pernikahan, maka semakin rendah emptynest syndrome.