Psychological Well-Being Pada Remaja Akhir Korban Perceraian Orang Tua Di Kabupaten Pati
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran Psychological well-being remaja akhir korban perceraian orang tua dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik purposive sampling. Kriteria partisipan dalam penelitian ini yaitu dua remaja akhir perempuan dan laki-laki berusia 18 sampai 21 tahun mengalami perceraian orang tua yang tinggal bersama dengan saudaranya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Wawancara ini dilakukan dengan dialog tanya jawab untuk memperoleh informasi dari partisipan, sedangkan dokumentasi digunakan sebagai bukti pengumpulan data menggunakan rekaman video dan foto dari kedua partisipan. Psychological well-being ini dapat dilihat dari beberapa aspek yang mempengaruhi diri seseorang yaitu penerimaan diri, relasi dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, pengembangan diri dan tujuan hidup. Terdapat juga dua faktor yang mempengaruhi psychological well-being seseorang yaitu dampak perceraian dan coping stress. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh perceraian terhadap psychological well-being seseorang. Dapat dibuktikan bahwa pada kedua partisipan mencoba untuk memperbaiki dan mengontrol diri dengan baik, agar di masa depan dapat memiliki psychological well-being yang baik.